Copyright © Your Potential, Our Passion
Design by Dzignine
Selasa, 08 Mei 2012

Kenny, its about Love


Pada hari itu memang cerah, seperi biasa sih, tapi ada yang beda pagi ini karena ia belum terlihat di bangku favoritnya. Perkenalkan aku Farhan Rahmadi, sekarang aku kelas Dua Belas IPA 3 dan beberapa bulan lagi aku akan menghadapi Ujian kelulusan. Agak pusing ya, karena harus konsentrasi penuh dengan pelajaran. Huah! Sangat melelahkan..

Ya dengan tenang seperti biasa aku mengikuti pelajaran, tapi ada satu masalah yaitu sekarang posisi dudukku tepat di depan Kenny, dia cewek pujaanku yang sangat menarik, cantik dan berbakat aku sempat jatuh dibuatnya, tapi apa boleh buat itu mungkin hanya mimpi jadi aku tak perlu memikirkannya, yang terpenting sekarang adalah menyelesaikan Tugas yang diberikan dari guru Bahasa Indonesia yaitu membuat sebuah proposal tentang suatu kegiatan. Hmm... ada-ada saja ibu ini pikirku.Hari semakin panas,  Pukul 2 siang dan seharusnya ini sudah jam.. “Kriiinnngg...” hahaha tepat sekali. Panjang umur kau bel sekolah. persiapan pulang dulu, cek barang pensil, pulpen dan sebagainya dan semua ada. Lalu aku mengambil helm di loker kelasku dan bergegas keluar ruangan kelas ini. Tetapi sebelum aku sempat menginjak koridor depan kelas,  sesosok wanita memanggilku
“Han.. Han! Tunggu bentar.”
“Hmm?? Apa Fit?”
“Biasa Han aku mau nebeng pulang sekolah boleh ya? Tangan aku lagi sakit banget nih di gerakin aja susah”
“Wuah, tanganmu sampai memar begini kenapa?”
“Iya kulit aku sensitif kalo kena suhu dingin jadi gini deh..”
“Makanya jangan punya kulit sensitif dong.”
“yee.. dah dari sananya kalee.. udah yuk ah tanganku makin ngilu nih”
“Ok, kamu yang nyetir ya.. wuahahaha becanda”
“Asem.. lengkap aja deh penderitaan aku”
Akhirnya kami berdua mulai berjalan tapi tali sepatuku rasanya longgar dan aku mencoba mengikatnya dulu, belum beranjak dari posisiku yang di dekat pintu kelas sambil jongkok membenarkan tali sepatu, aku tak sengaja melihat ke arah Kenny yang diam terpaku berdiri melihatku, aku tak terlalu peduli sih, kupikir ia menunggu temannya yang sedang jajan diluar, tapi setelah aku perhatikan matanya berlinang air mata. Sempat dibuat bingung sih karenanya, lalu saat aku menghampiri Kenny, Ia lari keluar kelas. Ada apa dengan Kenny? Kenapa ia kelihatan sedih banget? Udah lah mungkin dia lagi banyak masalah.

***
Keesokan harinya aku bersiap berangkat ke sekolah, aku lebih baik panasin motor dulu, sambil aku gas sedikit-sedikit aku mulai mengeluarkan motorku ke depan rumah, dan menutup pagar dan aku kunci. Saat kakiku sudah mulai melayang melewati jok dan duduk sempurna diatas motor, terdengar kembali seorang gadis yang memanggilku, “Han..Han!!” Ah ini pasti Fitri lagi dan aku melihat dari spion kananku ternyata benar.
“Han aku nebeng lagi ya”
“Sudah ketebak kok, yuk naik.”
“ Ah kau baik sekali, Ganteng deh Farhan”
“Hahaha bisa aja kau padahal itu dah kenyataan”
“Hoeekk!”
“DASAR!”
Dan aku memulai perjalanan kesekolah yang lumayan jauh sekitar 5km dari rumah, tapi untunglah ada motor ini yang sangat menolong. Kami berjalan dengan kecepatan 40 km/j bagiku itu sih lambat jadi aku berjalan dengan tenang. Dan tak kuduga dengan sangat! Kenny tepat di depanku sejauh 100m kira-kira. Ia berjalan sendiri. Tapi kenapa ya? Bukankah biasanya ia naik sepeda? Lalu tak lama aku berpas-pasan dengan Kenny, “Ken aku duluan ya” ia tak menjawab ia hanya tertunduk setelah aku menyapanya. “Na yo looo Han kamu abis apain dia kok dia keliatan sedih gitu?” “Apaan sih fit? Aku ga ngapa-ngapain dia kok” Memang aku ngerasa ga punya salah sama dia sih tapi kok dia jadi gitu ya?
Pelajaran sudah dimulai dari tadi dan aku melihat Kenny yang biasanya selalu bercanda dengan temannya sekarang Cuma duduk terdiam sambil menahan kepalanya dengan kedua tangannya. Aku yang ga berhenti berpikir terus menerus dihujani pertanyaan. “apa dia kesurupan?? Hush mikir apa sih aku ini??” dalam hatiku tetap bergumam tentang dia. Hingga tak terasa jam pelajaran sudah berakhir, dan aku harus segera pulang tapi.. ada cewek dibelakang aku. Aku menoleh dengan pelan dan ternyata.. itu Fitri, lagi.
“Han..”
“Iya, iya dah tau mau pulang bareng kan?”
“Hahaha tau aja, yuk”
Tapi aku masih kepikiran tentang Kenny itu dan saat aku mau keluar kelas Kenny menghadangku, ia melarangku untuk lewat, saat aku ingin lewat kiri, ia pun ke arah kiri dan juga sebaliknya, “Ken.. kamu apa...” belum selesai aku bicara, aku melihat matanya Kenny ia sudah mengeluarkan air mata, disaat itulah aku benar-benar tersentuh dan aku berusaha menenangkan Kenny, aku mencoba membawanya ke dalam kelas dan aku dudukkan dia di kursi, lalu aku lepaskan tas nya yang ia gendong. Ia masih sulit bicara karena ia kelihatan sangat-sangat sedih. Aku benar-benar tak mengerti apa yang terjadi, lalu aku duduk disebelahnya setelah ia agak tenang dan ia berusaha bicara..
“Farhan.. kenapa sih??!”
“Apa? Apa maksud kamu kenny?”
“Aku ga mau ngeliat kamu berdua dengan Fitri, aku sakit Han..”
“ah? Tapi kan ia hanya temanku saja, dan ia temanmu juga Kenny”
“Iya tapi kamu tau kenapa aku jalan kesekolah? KARNA aku pengen pulang dengan kamu, aku ga mau ngeliat kamu sama cewek lain, aku dah terlanjur sayang sama kamu!”
“Kenny.. itu benar?”
“IYA! aku juga selalu dengar pembicaraan kalian berdua. Aku selalu berharap untuk bisa diposisi Fitri tapi aku ga bisa!”
Jadi selama ini dia mendengar dialogku dengan Fitri, dan sekarang  aku tahu penyebab kemarin ia menangis. Mendengar pengakuannya itu aku benar-benar speechless dibuatnya, tangisannya semakin deras dan aku memegang tangannya dengan erat. Aku pun tak sadar bahwa mataku sudah berlinang air mata, dan dari situlah aku mulai memahami perasaan Kenny yang sebenarnya, meski sekarang aku tak boleh membonceng siapapun kecuali Kenny. Memang agak mengesalkan sih, tapi itu komitmen kami berdua yang harus ditepati. Dan aku akan menjaganya selama proses cinta tetap berjalan.


By : Fahmi Faisal
Second Part : Click Here

0 komentar:

Posting Komentar

Ayo biasakan tinggalkan komentar yaaa..