Copyright © Your Potential, Our Passion
Design by Dzignine
Selasa, 20 Maret 2012

Halo 21 Maret ~

Seakan waktu cepat berputar untuk bertemu dengan tanggal ini dan esok ulang tahunku, Senang sekali jika esok adalah Sweet Seventeen, tak lain tak bukan besok aku beranjak dewasa.

Tapi.. Apa mereka ingat dengan hari esok? aku mencoba bertanya pada seorang sahabatku, "Kamu inget besok hari apa?" "Rabu" "Tanggal?" "21 Maret,, Ada apa gitu?" "Oh bukan apa-apa"
Bukan masalah sih bagi saya, tapi apa seumur hidup ultahku tak pernah dirayakan?
Ada sih perasaan iri terhadap mereka yang berulang tahun di umur 17 tahunnya yng mereka di rayakan dengan gembiranya.

Sudahlah Ini bukan kesalahan siapapun, jika mereka tak ingat pun itu bukan masalah apa-apa bagiku ^^.
Anggap saja aku tak ada.

Halo 21 maret, apakah kita akan merayakannya sendirian lagi? Terima kasih 21 Maret sudah mau berkunjung di umur 17 tahunku.
Salam 21 Maret di 2013 nanti~
»»  Read More...
Senin, 19 Maret 2012

Teringat selalu akan perkataannya

Seorang sahabat berkata padaku, "Fah, kamu itu berbakat banget. tapi kamu ga pernah nunjukin bakatmu itu"
dan aku berkata "Iya sih, tapi disitu kelemahanku. Aku ga ada keberanian buat nunjukin kemampuan aku"
***
kira-kira seperti itu percakapannya yg kini masih terngiang dalam kepalaku, ia adalah seorang gadis dan ia sahabatku yang paling aku sayangi hingga hari ini.

Kini...

Kini ia telah beristirahat dengan tenang disisiNya. Penyesalan terbesarku sejak ia telah tiada, sungguh aku berkata "aku menyayangimu" di samping telinga sembari ia tertidur di rumah sakit. Apa yang?? Apa yang harus aku lakukan untuk melihatmu kembali? Hari-hari baru selalu tiba dengan cerahnya, pagi saat itu kau mengunjungi rumahku untuk lari pagi bersama. Aku ingat saat kita berdua menyanyikan lagu "Time To Say Goodbye" tanpa sengaja, kita menyanyikannya bersama saat itu di bangku taman. Tak terasa siang semakin menunjukan kuasanya pada hari itu. Kita naik angkot bukan saat itu? Kau ingat? :')

Lagu itu, apakah karena judulnya kita harus berpisah untuk terakhir kalinya, Doa ku panjatkan selalu untukmu.
dilain waktu aku ingin memelukmu, aku sangat rindu akan tawamu itu. Apa kau ingat diwaktu sore saat kau sedang berjalan ke stasiun kau terjatuh? dengan cepat aku membantumu dan tanpa sadar tanganku basah oleh mata air mu? mungkin kau tak tahu ya? Hahaha kau ini..

Sebentar lagi adalah ulang tahunmu. Dengan cara apa aku harus merayakannya? Kau membuatku bingung. n_n
Aku ini bukanlah pria sempurna hingga hari ini, namun dirimu membuat hariku sempurna.

Hey, Kau tahu? aku selalu berharap.. Hanya 1 harapan yang ingin aku capai denganmu, yaitu bertemu kembali denganmu. setiap aku ingin tidur dan membaringkan tubuhku dengan terlentang, aku melihat langit malam, dan di langit itulah mungkin engkau tersenyum padaku.

Hello Goodbye & Hello
»»  Read More...
Selasa, 06 Maret 2012

Apa yang Kau Rasakan?

Udah 4 hari berlalu dan layaknya hari-hari yang kemaren aku tetap belum merasakan perbedaan darinya, jika masa lalunya belum terhapus waktu, Semakin sulit untuk melihat sebenarnya isi dari skrip panjang di hatimu.
Kita berjalan menyusuri indahnya angin sore, sejuk tak terarah., dan sinar yang menimpa wajahku. Kapan ini akan berakhir? Siapa yang harus disalahkan?
***
Melihat senyummu saja aku sudah ingin mengatakan perasaanku yang sebenarnya, namun itulah.. itu dinding yang tegak kokoh berdiri dibelakangmu, dan banyak sekali coretan tentang masa lalumu. Lagi.. lagi aku harus mengurungkan niatku agar kau cukup melihatku bersedih, jangan terlihat lagi aku sangat menyedihkan. Ketika jam berdentang cukup keras, aku menyadari sudah berapa detik, menit, jam, hari, minggu bahkan berapa bulan aku selalu melewati siksaan ini?
***
Mungkin aku tetap membungkam mulutku, menghindari semua cemoohan. Aku... Aku ingin menjaga dirimu tetap dalam bahagia. Janji akan kesetiaan ku tetap berjalan seiring berjalannnya jalinan persahabatan. Tanggung jawabku jangan pernah dipertanyakan lagi, karena itu sudah termasuk dalam kotak jiwa ini. jika boleh aku melihatmu lagi... Tentang kisah bahagiamu... Canda tawa mu... Semua Suka cita yang kau berikan... Dan senyuman hangat darimu..
Izinkan aku untuk takkan pernah melupakan kata ini "Aku Mencintaimu"
»»  Read More...
Senin, 05 Maret 2012

Dari Kepribadian

Aku ga tau, ini catatan atau janji. Tapi sesuatu yang harus aku kerjakan tuh ada aja. Dan sekarang ada lagi seorang gadis yang kalo bisa dibilang dari kepribadiannya tuh unik. Seakan ada kontrak yang selalu terbayang di otakku. Perjanjiannya sih simple aja, aku dituntut buat ngejaga dia DAN selalu buat dia senang.

Tapi (-___-) kalo aku usaha trus tanpa ngasih tau perasaan aku, yah mau gimana lagi. Jujur sih dia itu menarik banget, tapi dia pernah ngeliat aku ga? bukan ngerasa kaya ga di anggap, buat aku slow aja kalo masalah itu. Tapi herannya dia itu kok ngangenin banget yah? Ya Allah semoga aku ga galau.. Hehehe
Banyak banget sih cerita tentang dia tapi jangan diumbar terlalu banyak disini. Ntar takut ada yang syirik lagi. hahaha *apa sih GeJe*
Bulan Maret ini aku ultah! \^.^/ tapi ada yang inget? T^T
Harapannya sih ada kado istimewa dari si (you-know-who) *'dia' maksudnya. Bukan voldemort -__-"*.  Pun misal dia ga inget ya tak apa lah. Aku aja yang ngasih kado untuknya di Ultahnya nanti.
Beranjak mulai ke 17 tahun dan tak pernah sekalipun ultah ku dirayakan atau ada yang ngasih kado *merinding*. paling aku rayain sendirian. Hahaha kisah yang tragis.
Udah deh segitu aja lain kali kita sambung lagi. Cha~
»»  Read More...
Sabtu, 03 Maret 2012

Sebuah Perbedaan, Sebuah Kasih Sayang

"Tanaka! mau pulang?"
"Ya, ikutlah pulang denganku." Dengan tersenyum manis.
"Maaf, Aku tak bisa pulang dengan kamu, aku cuma ingin menitipkan kalung ini kepada Sakio. maukah kau mengantarkannya?" jawab lembut Minami.
Tanaka menghela nafas "Baiklah, tapi Mina..." "Sudah ya terima kasih Tanaka" Dengan cepat ia berlari menuju teman-temannya.
Sudah kesekian kalinya ia begitu, namun aku mencoba tetap mengerti dan melangkah pulang.
tak lama aku berjalan aku melihat seseorang yang nampaknya aku kenal.
"Sakio ! tunggu sebentar"
"apa? oh tanaka, ada apa? kau tak menyuruhku untuk ikut denganmu lagi kan?"
'bukan tapi ini, kalung ini dititipkan dari Minami untukmu."
"Oh, kalung ini .. aku.. "
"Sakio san? kenapa?"
"oh tidak apa-apa"
jelas ia memasang wajah yang tak biasa dan sepertinya menyembunyikan sesuatu.
dengan cepat aku membuat suatu rekayasa kejadian yang terjadi selama ini, pertama Sakio sedang dekat dengan gadis lain, kedua Sakio jarang terlihat mengobrol dengan Minami dan ketiga Sakio seperti selalu menjauh dari Minami. ada apakah ini? bukannya dari dulu mereka selalu terlihat dekat? "piiiip" jam tanganku berbunyi dan sudah menunjukan pukul 5 sore. Hari yang melelahkan dan aku segera melupakan kejadian tentang hari ini.

"Aku pulang." rumah terlihat sepi dan sepertinya tak ada orang di rumahku. Namun aku sudah sangat lelah dan tak memikirkan itu, dengan cepat aku melangkah ke kamarku untuk mengganti bajuku.
Saat aku usai mengganti bajuku, ponselku bergetar dan sepertinya ada pesan teks yang masuk.
"Ini Minami, Tumben sekali ia menghubungiku"
dengan cepat aku membuka dan membacanya.
Tanaka, maukah kau membantuku? Ini tentang Sakio-san. mengapa ia selalu menjauhi diriku tanpa sebab? ia seakan-akan menyembunyikan sesuatu dariku. bisakah kau membuatku dekat kembali dengannya?
Lalu dengan cepat aku menjawab :
Mina-chan sejujurnya ini bukan masalahku dan aku tak tahu dari mana harus memulai, namun karena kau memintaku. Aku akan mencoba sebisaku.
dan kemudian Minami menjawab lagi :
Terima kasih Tanaka, bila kau sudah bisa mengungkapnya beritahu aku ya..
Mendadak aku seperti detektif dan harus membuka fakta di balik semua argumen ini.

3 hari berlalu dan aku selalu memperhatikan kegiatan Sakio. Sakio nampaknya ingin pergi ke suatu tempat karena ia tumben sekali hari ini mengenakan baju yang bagus. Sesaat di depan rumahnya terlihat seorang gadis yang menjemput dirinya dan berkata "Sakio, aku sudah siap. Kita mau jalan kemana hari ini?" "Kalau kita makan bagaimana?" "Tentu aku senang sekali!"
Dengan begini aku bisa membuat kesimpulan bahwa Sakio selama ini telah mempunyai seorang gadis lain selain Minami. "Aku takut bila aku mengabarkan kejadian ini pada Minami, bagaimana bila ia shock?"
Lanjut di kemudian hari dan aku melihat Minami sedang duduk di depan kelasnya sendirian, Tanpa berpikir panjang dengan segera aku menghampirinya.
"Minami.. Tentang Sakio.. Mina-chan?"
tampaknya Minami mengeluarkan air mata dan tersedu-sedu "Tana-kun terima kasih.."
"Terima kasih? Untuk apa Minami? "
"Kau sudah membantuku sejauh ini, aku takkan melupakkanmu sebagai seorang laki-laki yang sudah membantuku hingga seperti ini. Aku sudah melihat dengan mata kepalaku sendiri bahwa Sakio menjalin hubungan dengan gadis lain, dan tak lain ia adalah SAHABATKU sendiri! "
"Mina.. Aku tak tahu bila ia sahabatmu sendiri"
"Tanaka kau adalah pria baik, aku merasa sangat terhormat bila kau mau disisi ku."
"Uhm? tapi.."
"Tolong.."
"*menghela nafas* baiklah, bila itu bisa membuatmu tenang"
Aku masih berdiri disampingnya, ia memegang celanaku dan air matanya semakin deras mengalir.
aku tak mengerti apakah ia menangis sedih atau bahagia, namun yang terpenting, aku sudah berjanji untuk menjaganya dan tak ingin kejadian ini terulang lagi padanya.

»»  Read More...