"Kriing kriing" dengan nada yang semakin keras ia terus berbunyi hingga akhirnya Kyoko Hiromasa pun terbangun dari mimpi indahnya. Dengan mata yang sangat sayu ia meraba-raba meja kecil disampingnya untuk mencari telepon genggamnya, "ah ini dia, jam berapa sekarang? uhm??" ternyata Kyoko dikejutkan oleh jam di teleponnya yang sudah menunjukan pukul 06.00 AM. "APA?!" dengan tersentaknya ia langsung berlari untuk mengambil handuk yang tergantung di pintunya dan cepat berlari menuju kamar mandi. Tak berapa lama kemudian setelah ia selesai mandi, ia bergegas menuju meja makannya. Sambil ia menikmati makanan yang hanya berlaukan dua buah tahu dan ayam bakar, tiba-tiba ia teringat pesan teks dari Minami semalam yang bunyinya "Kyo, apa pendapatmu tentang Genji?". Kyo memang agak sedih bila Minami yang merupakan cewek idamannya itu menanyakan sesuatu yang sangat menyakitkan bagi dirinya, karena selama ini Kyoko sangat menyukai Minami, namun disisi lain Minami menyukai Genji. Ia teringat setelah Minami mengirimkan pesan itu, Kyo sengaja tak menjawabnya, karena ia sangat cemburu dan tak mau membahasnya.
Jam menunjukan 07.30 WIB dan ini saatnya ia berangkat sekolah, setelah ia memakai seragam dengan rapi dan merasa sudah siap, akhirnya ia mengeluarkan sepeda dari garasinya dan mengayuh menuju sekolahnya dengan santai. Sembari ia mengendalikan sepedanya ia berpikir dalam hatinya "Pelajaran hari ini? Oh iya pelajaran Seni dan Musik! Pelajaran itu selalu membuatku bersemangat!". Lalu sentak ia terkejut karena di depannya sekitar 20 meter, ia melihat Minami yang sedang jalan kaki menuju sekolahnya, "OMG, dia lucu sekali!!" ujar dalam hatinya. Setelah berada cukup dekat dengan Minami, Kyo menyapanya "Hai Mina, aku duluan ya." dengan cepat Minami membalasnya "Hati-hati ya Kyoko!" jawaban itu membuat Kyo tersenyum-senyum sendiri selama perjalanan, Karena di dalam hidupnya Kyoko sangat mencintai Minami.
Hari semakin cerah dan ia semakin semangat karena pertemuan di jalan tadi, dengan mata yang jauh lebih bersinar sebelumnya dan napas yang agak cepat. setelah itu ia berjalan menuju kelasnya dan ia cepat bertemu dengan temannya, Ichiro dan Seiji, Mereka adalah teman dekat Kyoko. "Hai Kyo, kau baik-baik saja? kelihatannya kau ceria sekali hari ini?" ujar Seiji. "Ah bukan apa-apa hanya sedikit keajaiban tadi" Kyo menjawab. Dengan pandangan yang sedikit terheran-heran, Seiji akhirnya meneruskan obrolannya dengan Ichiro. Sembari asiknya ia membaca majalah kesukaannya, ia terkadang menatap pintu kelasnya dan menunggu kedatangan Minami. "Itu dia.." Kyo mengucapkannya dengan nada yang kecil. Minami datang dengan seorang teman perempuannya, mereka terlihat begitu akrab dan masing-masing dari mereka menuju bangkunya. Jam sudah menunjukan pukul 07.15 itu tandanya seorang guru akan memasuki kelas. Kyoko sangat beruntung karena ia tepat di depan bangku Minami. Namun Kyo tak banyak berbicara banyak dengan Minami, karena dirinya takut akan grogi bila sudah berbicara panjang lebar dengan Minami.
Guru pun akhirnya datang ke kelasnya dan seperti biasa ketua murid selalu memimpin do'a sebelum belajar. Selama pelajaran berlangsung Kyoko kadang hilang konsentrasinya saat ia melihat Minami, dengan cara 'menampar' dirinya sendiri, ia bertekad untuk harus konsen terhadap pelajaran yang sedang berlangsung.
Tak terasa akhirnya jam pulang tiba, membereskan bukunya dan segera pergi dari situ. Untuk yang kesekian kalinya ia berpapasan lagi dengan Minami namun untuk kali ini dia terlihat sedang bingung. Kyo pun ingin berbicara dengannya, namun Ichiro sudah mengajak pulang.
Seperti pada malam-malam sebelumnya Kyoko selalu 'flashback' mengenai pengalaman hari ini dan menulisnya di buku berwarna birunya. "Sepertinya aku harus bisa mengutarakan perasaanku kepadanya, namun sepertinya itu percuma. Dia hanya tertuju pada satu lelaki saja yaitu Genji."
Kyoko yang hampir putus asa akhirnya bangkit kembali, karena ia tahu seseorang yang bisa membantunya yaitu Miroku. namun beberapa hari ini Miroku jarang terlihat dikarenakan ia sedang di rawat di Rumah Sakit. Perasaan Kyo semakin tak karuan karena jika ia memikirkan tentang Mina, ia pasti teringat juga dengan Genji. "Aku... aku ingin dia tahu tentang perasaanku selama ini, tapi di sisi lain Mina juga seperti tidak mau tahu."
Hari semakin gelap, Seakan waktu mempunyai niat jahat. Kyo kembali ke rumahnya. Dengan tatapan penuh heran, ia tak sengaja menemukan surat berwarna biru milik Minami. lalu ia membukanya.
Terlihat matahari meredupkan semangatmu, Tentang pembicaraan kita waktu itu, aku berniat untuk pindah sekolah ke Tokyo. Maafkan aku. Jika saja aku lebih cepat pada waktu itu, aku sangat menyayangimu Kyo-kun. 14 tahun kebersamaan kita seakan semakin jelas dengan tingkah lakumu. Kyo-kun aku ingin bertemu denganmu. Lagi.
Melihat surat tersebut Kyo semakin merasa bersalah, mungkin dirinya terlalu menganggap Mina terlalu egois.
Dengan cepat ia berlari ke stasiun, melihat dan sekitarnya. Namun banyak sekali orang, hanya sekitar aku 30 detik keberangkatan kereta. Sweater pink dan tas coklat itu Minami. Namun langkahnya telah memasuki gerbong nomer 5 sedangkan Kyo hanya ingin mengucapkan beberapa kata. Minami mendengar suara Kyo dari peron "Mina-san ! Kau tahu bukan 'semangat senja' saat itu? itulah mengapa sejak saat itu aku mulai menyayangimu" teriak Kyo, "Kyo-kun maafkan aku!" dengan mata berkaca-kaca ia melihat dari jendela kereta. Roda besi yang terlihat kokoh berjalan perlahan, meninggalkan Kyo. "Minami kau tak perlu meminta maaf, kau tak perlu..." ucap Kyo dalam hati.
»» Read More...
Jam menunjukan 07.30 WIB dan ini saatnya ia berangkat sekolah, setelah ia memakai seragam dengan rapi dan merasa sudah siap, akhirnya ia mengeluarkan sepeda dari garasinya dan mengayuh menuju sekolahnya dengan santai. Sembari ia mengendalikan sepedanya ia berpikir dalam hatinya "Pelajaran hari ini? Oh iya pelajaran Seni dan Musik! Pelajaran itu selalu membuatku bersemangat!". Lalu sentak ia terkejut karena di depannya sekitar 20 meter, ia melihat Minami yang sedang jalan kaki menuju sekolahnya, "OMG, dia lucu sekali!!" ujar dalam hatinya. Setelah berada cukup dekat dengan Minami, Kyo menyapanya "Hai Mina, aku duluan ya." dengan cepat Minami membalasnya "Hati-hati ya Kyoko!" jawaban itu membuat Kyo tersenyum-senyum sendiri selama perjalanan, Karena di dalam hidupnya Kyoko sangat mencintai Minami.
Hari semakin cerah dan ia semakin semangat karena pertemuan di jalan tadi, dengan mata yang jauh lebih bersinar sebelumnya dan napas yang agak cepat. setelah itu ia berjalan menuju kelasnya dan ia cepat bertemu dengan temannya, Ichiro dan Seiji, Mereka adalah teman dekat Kyoko. "Hai Kyo, kau baik-baik saja? kelihatannya kau ceria sekali hari ini?" ujar Seiji. "Ah bukan apa-apa hanya sedikit keajaiban tadi" Kyo menjawab. Dengan pandangan yang sedikit terheran-heran, Seiji akhirnya meneruskan obrolannya dengan Ichiro. Sembari asiknya ia membaca majalah kesukaannya, ia terkadang menatap pintu kelasnya dan menunggu kedatangan Minami. "Itu dia.." Kyo mengucapkannya dengan nada yang kecil. Minami datang dengan seorang teman perempuannya, mereka terlihat begitu akrab dan masing-masing dari mereka menuju bangkunya. Jam sudah menunjukan pukul 07.15 itu tandanya seorang guru akan memasuki kelas. Kyoko sangat beruntung karena ia tepat di depan bangku Minami. Namun Kyo tak banyak berbicara banyak dengan Minami, karena dirinya takut akan grogi bila sudah berbicara panjang lebar dengan Minami.
Guru pun akhirnya datang ke kelasnya dan seperti biasa ketua murid selalu memimpin do'a sebelum belajar. Selama pelajaran berlangsung Kyoko kadang hilang konsentrasinya saat ia melihat Minami, dengan cara 'menampar' dirinya sendiri, ia bertekad untuk harus konsen terhadap pelajaran yang sedang berlangsung.
Tak terasa akhirnya jam pulang tiba, membereskan bukunya dan segera pergi dari situ. Untuk yang kesekian kalinya ia berpapasan lagi dengan Minami namun untuk kali ini dia terlihat sedang bingung. Kyo pun ingin berbicara dengannya, namun Ichiro sudah mengajak pulang.
Seperti pada malam-malam sebelumnya Kyoko selalu 'flashback' mengenai pengalaman hari ini dan menulisnya di buku berwarna birunya. "Sepertinya aku harus bisa mengutarakan perasaanku kepadanya, namun sepertinya itu percuma. Dia hanya tertuju pada satu lelaki saja yaitu Genji."
Kyoko yang hampir putus asa akhirnya bangkit kembali, karena ia tahu seseorang yang bisa membantunya yaitu Miroku. namun beberapa hari ini Miroku jarang terlihat dikarenakan ia sedang di rawat di Rumah Sakit. Perasaan Kyo semakin tak karuan karena jika ia memikirkan tentang Mina, ia pasti teringat juga dengan Genji. "Aku... aku ingin dia tahu tentang perasaanku selama ini, tapi di sisi lain Mina juga seperti tidak mau tahu."
Hari semakin gelap, Seakan waktu mempunyai niat jahat. Kyo kembali ke rumahnya. Dengan tatapan penuh heran, ia tak sengaja menemukan surat berwarna biru milik Minami. lalu ia membukanya.
Terlihat matahari meredupkan semangatmu, Tentang pembicaraan kita waktu itu, aku berniat untuk pindah sekolah ke Tokyo. Maafkan aku. Jika saja aku lebih cepat pada waktu itu, aku sangat menyayangimu Kyo-kun. 14 tahun kebersamaan kita seakan semakin jelas dengan tingkah lakumu. Kyo-kun aku ingin bertemu denganmu. Lagi.
Melihat surat tersebut Kyo semakin merasa bersalah, mungkin dirinya terlalu menganggap Mina terlalu egois.
Dengan cepat ia berlari ke stasiun, melihat dan sekitarnya. Namun banyak sekali orang, hanya sekitar aku 30 detik keberangkatan kereta. Sweater pink dan tas coklat itu Minami. Namun langkahnya telah memasuki gerbong nomer 5 sedangkan Kyo hanya ingin mengucapkan beberapa kata. Minami mendengar suara Kyo dari peron "Mina-san ! Kau tahu bukan 'semangat senja' saat itu? itulah mengapa sejak saat itu aku mulai menyayangimu" teriak Kyo, "Kyo-kun maafkan aku!" dengan mata berkaca-kaca ia melihat dari jendela kereta. Roda besi yang terlihat kokoh berjalan perlahan, meninggalkan Kyo. "Minami kau tak perlu meminta maaf, kau tak perlu..." ucap Kyo dalam hati.